Apa perbedaan antara mengajar IPA dan mengajar ilmu lain, bahasa, atau IPS? Karakteristik apa yang membedakan IPA dari IPA lainnya? Selain itu, mengapa kita sebagai guru IPA harus memahami fitur tersebut?
Ketiga pertanyaan di atas mungkin tidak pernah muncul dalam pikiran kita. Selama ini, kami telah membuat dan menerapkan pembelajaran IPA berdasarkan pemahaman kami, dengan dukungan pengalaman dan pengembangan di sekolah. Apakah yang sudah kita buat dan lakukan benar-benar sesuai dengan hakekat pembelajaran IPA ideal?
Menurut pengamatan yang dilakukan di sekolah dan hasil yang dibagikan dengan siswa calon guru yang telah melakukan praktik di sekolah, ada kecenderungan bahwa guru memberikan pelajaran kepada siswanya dengan cara yang kurang representatif dan tidak mendukung kebutuhan akademik IPA.
Gambaran umum dari proses pembelajaran IPA di sekolah termasuk penyampaian informasi yang sarat dan dominan satu arah dari guru melalui ceramah, kurangnya kesempatan dan ruang bagi siswa untuk berinteraksi dengan masalah dan meningkatkan keterampilan berpikir mereka, dan LKS yang hanya berfungsi untuk latihan soal-soal.
Selain itu, tuntutan untuk menyelesaikan materi pelajaran menyebabkan guru semakin menghindari proses pembelajaran IPA yang ideal. Siswa juga hanya dapat mempelajari aspek pengetahuan (kognitif), tetapi mereka kurang mengembangkan aspek sensori-motorik, psikososial (afektif), dan nilai-nilai.



Komentar
Posting Komentar